Download | Pintu masuk setan dalam perbuatan berbeda-beda tergantung kadar keutamaan dan kadar buah yang dihasilkannya. Pintu-pintu masuk setan dalam ilmu terlalu banyak untuk dihitung dan terlalu mendalam untuk dikaji secara mendetail. Sebab, ilmu adalah amalan paling utama secara keseluruhan.
Al-Ghazali dalam Ihya, mengatakan, “Hal yang paling agung derajatnya bagi umat manusia adalah kebahagiaan abadi, dan perkara yang paling utama ialah sarana menuju kebahagiaan abadi itu. Sementara kebahagiaan tersebut tidak akan dicapai kecuali dengan ilmu dan amal shalih, dan amal itu sendiri tidak bisa dikerjakan kecuali dengan mengetahui tata cara pelaksanaannya. Pokok kebahagiaan di dunia dan akhirat adalah ilmu. Jadi, ilmu adalah amalan yang paling utama."
Dengan demikian, jalan ilmu itu diliputi dengan hal-hal yang tidak disukai dan berbagai kesulitan. Pintu-pintu masuk setan di dalamnya jumlahnya hanya dapat dihitung oleh Allah. Di antara pintu-pintu tersebut, ada yang untuk merusak ilmu itu sendiri pada diri pemiliknya, ada yang untuk merusak tujuan dan niatnya, dan ada pula yang untuk merusak jalan pencariannya. Orang yang selamat ialah siapa yang dipelihara oleh Allah.
Karena itu, seorang penuntut ilmu seyogyanya mempelajari berbagai penyakit yang menimpa ilmu lalu merusaknya, merusak jalan pencarian ilmu terhadap penuntutnya, atau merusak niatnya. Sehingga tidak ada sedikit pun dari penyakit-penyakit itu yang mendekati ilmu tersebut.
Sebenarnya, banyak dari penyakit-penyakit ilmu ini yang sudah diperingatkan oleh syariat supaya dijauhi, dan agama telah menanamkan kebencian terhadapnya secara mutlak. Peringatan syariat terhadapnya semakin keras, dan agama semsikin menanamkan kebencian terhadapnya, pada saat suatu penyakit telah melekat pada ilmu tersebut.
Karena ilmu sejati adalah ilmu berkenaan dengan agama Allah, Rabb sekalian makhluk. Ilmu adalah benteng dari berbagai penyakit ini; lantas bagaimana jadinya bila ilmu itu sendiri menjadi penyakit? Ilmu adalah benteng yang menghalangi seseorang terjerumus dalam berbagai keinginan nafsu; lantas bagaimana jika ilmu tersebut dijadikan kendaraan untuk memperoleh bencana?
Saudaraku seiman, disini akan kami kemukakan kepada Anda sebagian penyakit tersebut dan sejumlah riwayat yang menyebutkan tentang peringatan agar berwaspada terhadapnya, dan memalingkan darinya. Penulis memohon kepada Allah dengan perantaraan Asma’- Nya yang indah dan sifat-sifat Nya yang mulia, agar mensucikan diri kita dari penyakit-penyakit tersebut, baik lahir maupun batin, yang tampak maupun yang tersembunyi. Allah Maha Penolong atas hal itu, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.