TARBIYAH ONLINE: Doa

Fiqh

Tampilkan postingan dengan label Doa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Doa. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 November 2020

Cara Mengangkat Tangan Saat Berdoa yang Sesuai Sunnah

November 01, 2020

Doa | Mengangkat tangan adalah salah satu etika berdoa yang harus diperhatikan seorang muslim. Berdoa adalah salah satu kewajiban orang yang beriman. Memanjatkan doa juga merupakan sebuah sarana mendekatkan diri kepada Allah. Dan doa itu juga merupakan sebuah perantara seorang hamba dalam mengajukan berbagai macam permintaan, baik itu hajat, mohon ampun dan lain sebagainya.


Allah sendiri memerintahkan hambanya untuk senantiasa memanjatkan doa kepadanya. Dan Allah pasti akan mengijabahi semua doa yang dipanjatkan. Dan orang-orang yang tidak mau berdoa termasuk ciri-ciri orang yang sombong, dan neraka adalah tempat bagi orang yang sombong tersebut. Hal ini sebagaimana keterangan dalam Al-Quran


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: “Dan Tuhan kalian berfirman, ‘Berdoalah kalian kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan bagi kalian.’ Sesungguhnya, orang-orang yang sombong dari beribadah kepada-Ku, akan masuk neraka dalam keadaan hina”. [QS. Ghafir: 60]


Mengangkat Tangan Merupakan Etika Berdoa

Salah satu etika seorang hamba saat memanjatkan doa adalah mengangkat tangan. Karena menggangkat tangan saat berdoa menjadi perantara terijabahnya sebuah doa. Bahkan Allah sendiri merasa malu ketika hambanya menggangkat tangan untuk berdoa namun tidak mengkabulkannya. Dalam Hadis Nabi Muhammad disebutkan

إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ

Artinya: “Sesungguhnya Allah itu sangat pemalu dan Maha Pemurah. Ia malu jika seorang lelaki mengangkat kedua tangannya untuk berdoa kepada-Nya, lalu Ia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa”. [HR. Abu Daud]


Dari hadis ini, kita mengetahui bahwa menggangkat tangan saat berdoa bisa menjadikan terkabulnya sebuah doa. Namun demikian perlu memahami etika dan cara mengangkat tangan saat berdoa yang baik dan benar sesuai petunjuk Nabi Muhammad. Sahabat Ibnu Abbas menceritakan tentang tiga cara menggangkat tangan saat berdoa


وقال ابن عباس رضي الله عنهما : ( المسألة : أن ترفع يديك حذو منكبيك ، والاستغفار : أن تشير بإصبع واحدة ، والابتهال : أن تمد يديك جميعا هكذا ) ورفع يديه وجعلهما مما يلي وجهه .

Artinya: “Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Etika bedoa adalah dengan mengangkat tangan sejajar dengan pundakmu. Jika istighfar, atau memohon ampun maka angkat atau acungkanlah satu jari telunjukmu. Jika ibtihal, doa dengan tadhorru’ atau doa untuk sesuatu yang genting maka angkatlah tanganmu seperti ini”. Beliau memeragakan doa dengan menjunjung kedua tangan beliau sejajar dengan wajah”.


Berangkat dari hadis ini maka pahamilah tiga cara mengangkatkan tangan saat berdoa yaitu:

Pertama, ketika kita berdoa untuk meminta sesuatu maka junjunglah kedua tangan sejajar dengan pundak.


Kedua, Apabila kita berdoa untuk beristihfar atau meminta ampunan maka angkatlah tangan serang mengacungkan satu jari telunjuknya


Ketiga, ketika berdoa dalam situasi yang genting maka angkatlah kedua tangannya sejajar dengan wajah.


Demikialah tiga cara mengangkat tangan saar berdoa. Semoga dengan mengetahui ini, Allah SWT akan senantiasa mengabulkan doa-doa kita, Amin.


Khalwani Ahmad, Pemerhati Sejarah Peradaban Islam Nusantara.

Artikel ini telah tayang di Harakatuna.com pada Oktober lalu.

Read More

Selasa, 13 Oktober 2020

Baca Ini Ba'da Ashar! Ibadah yang Mampu Menghapus Dosa 80 Tahun

Oktober 13, 2020

Doa | Kita dianjurkan untuk memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Pahala dan hikmah bershalawat sangat banyak bahkan tidak terhingga. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Nawadirul Hikayah karya Syaikh Syihabuddin bin Salamah Al Qulyuby termaktub hadits:

 روي عن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله غليه وسلم: “من صلى عليّ في يوم الجمغة مائة مرة قضى الله له مائة حاجة, سبعين من حوائج الأخرة وثلاثين من حوائج الدنيا. ويوكل الله بصلاته على ملكا حتى يدخلها على قبري كما تدخل على أحدكم الهداية. ويخبرني بإسمه فأثبته عندي في صحيفة بيضاء وأكفئه بها يوم القيامة.

Artinya: “diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam bersabda:  “Barang siapa bershalawat kepadaku di hari Jumat 100 kali, maka Allah akan mengabulkan baginya 100 hajat (kebutuhan), yang 70 dari kebutuhan akhirat dan 30 dari kebutuhan-kebutuhan duniawi. Dan Allah membebankan shalawat tersebut kepada malaikat hingga menghaturkannya ke kuburanku, layaknya (cahaya) hidayah yang masuk kepada kamu sekalian,  dan malaikat memberi tahu akan namanya, kemudian aku menetapkannya di sampingku di dalam lembaran yang putih bersih, dan dengan shalawatnya, aku mencukupinya (memberi syafaat) kelak di hari kiamat,”.


Dalil lainnya anjuran bersahalawat sebagaimana disebutkan dari Uwais bin Uwasi meriwayatkan suatu ketika sahabat pernah bertanya tentang perintah shalawat, apakah bacaan shalawat mereka sampai kepada Rasulullah SAW ketika beliau sudah wafat nanti. Rasulullah lalu menjawab :

فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ أَيْ يَقُولُونَ قَدْ بَلِيتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمْ السَّلَام

“Maka perbanyaklah shalawat kepadaku karena shalawat kalian disampaikan kepadaku.” Mereka (para sahabat) berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin shalawat kami bisa disampaikan kepada engkau, sedangkan engkau telah meninggal? atau mereka berkata; “Telah hancur (tulangnya)” Rasulullah lalu berkata: “Allah SWT mengharamkan tanah untuk memakan jasad para Nabi.” (Sunan An-Nasai)


Shalawat Ba'da Ashar Jum’at, Diampuni Dosa Selama 80 Tahun, Ini Shalawatnya

Pada malam dan hari Jumat, kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Saw. Menurut para ulama, sedikitnya kita dianjurkan membaca shalawat sebanyak tiga ratus kali pada malam dan hari Jumat. Kemudian setelah shalat Ashar, disempurnakan dengan membaca redaksi shalawat berikut sebanyak delapan puluh kali;

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلىَ آلِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْماً

Allahumma shalli ‘ala muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim tasliiman. (Ya Allah, limpahkan rahmat atas Nabi Muhammad yang ummi serta keluarganya, dan berilah mereka keselamatan).


Dalil dari Shalawat diatas berdasarkan riwayat hadis yang bersumber dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;

من صلى صلاة العصر من يوم الجمعة فقال قبل أن يقوم من مكانه اللهم صل على محمد النبي الأمي وعلى آله وسلم تسليماً ثمانين مرة غفرت له ذنوب ثمانين عاماً وكتبت له عبادة ثمانين سنة

Barangsiapa shalat Ashar pada hari Jumat, kemudian sebelum berdiri dari tempatnya membaca ‘Allahumma shalli ‘ala muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa ‘ala aalihii wa shahbihii wa sallim tasliiman’ sebanyak delapan puluh kali, maka dosanya diampuni sebanyak delapan puluh tahun dan dicatat sebagai ibadah delapan puluh tahun.


Kita setiap saat boleh bershalawat dan kapan saja. Keutamaan shalawat di hari sayyidul Ayyam telah dijelaskan dalam banyak nash dan kitab turast klasik. Salah satu shalawat dengan ganjaran pahalanya diampunkan dosa selama 80 tahun khususnya hari jum’at. Benarkah ada shalawat ini? Jangan menganggap sepele di balik bershalawat khusus hari Jum’at.  Bahkan baginda Rasulullah SAW telah mengajarkan satu bacaan shalawat yang barang siapa membacanya akan diampuni dosanya selama 80 tahun.


Dalam redaksi shalawat yang lain dan ada sedikit perbedaan dengan shalawat di atas, namun fadhilah juga sama. Bacaan Shalawatnya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِك وَنَبِيِّك وَرَسُولِك النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ

Allahumma Shalli ‘Ala Muhammadin ‘Abdika Wa Nabiyyika Wa Rasulikannabiyyil Ummiyyi (Baca 80 kali)


Penjelasan tersebut berdasarkan hadis Rasulullah Saw berbunyi:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ثَمَانِينَ مَرَّةً غُفِرَ لَهُ ذُنُوبُ ثَمَانِينَ سَنَةٍ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ الصَّلَاةُ عَلَيْك قَالَ تَقُولُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِك وَنَبِيِّك وَرَسُولِك النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَتَعْقِدُ وَاحِدَةً

Artinya: “Siapa yang bershalawat kepadaku pada hari jumat 80 kali maka akan diampuni dosanya selama 80 tahun” Lalu para sahabat bertanya “Bagaimana bacaan shalawat tersebut ya Rasul ?” Lalu Rasulullah SAW menjawab “Ya Allah, limpahkanlah sholawat-Mu kepada Muhammad, hamba, Nabi dan Rasul-Mu, seorang Nabi yang ummi’” dan kamu hitung satu kali“. (HR. Daruquthni)


Beranjak dari itu, marilah kita membumikan kegemaran bershalawat. Ajak keluarga dan masyarakat untuk bershalawat dan mencintai shalawat sebagai refleksi realisasi mahabbah kepada sang baginda nabi Muhammad Saw.


Tgk. Helmi Abu Bakar, Guru Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan Dosen IAI Al-Aziziyah Samalanga, Bireuen, Aceh.

Artikel ini telah tayang di Harakatuna.com pada September lalu.

Read More

Jumat, 30 Agustus 2019

Doa Awal Tahun, Harapan dan Optimisme di Masa Mendatang

Agustus 30, 2019

Tarbiyah.online – Islam mengajarkan kepada umatnya untuk memulai sesuatu dengan ibtida (permulaan) yang baik dan salah satunya dengan doa. Begitu juga di awal tahun para ulama mengajari kita lewat tulisannya untuk mengamalkan doa dan wirid,. Tujuan ini agar mendapat keberkahan awal tahun kita dan doa itupun sangat banyak. Salah satu diantara doa awal tahun adalah:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
الحمد لله رب العالمينِ
وَصَلىَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلََم

اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَبَدِيُّ القَدِيْمُ اْلأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ اْلعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ اْلُمعَوَّلِ.
وَ هَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلْ أَسْأَلُكَ اْلعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ أَوْلِيَائِهِ وَجُنُوْدِهِ وَ اْلعَوْنَ عَلَى هَذَا النَّفْسِ اْلأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَ اْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَا اْلجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ


Bismillaahirramaanirrahiim
Alhamillahi Rabbil Alamin
Washallallaahu ‘Alaa Sayyidinaa Wa Maulaanaa Muhammadin Wa ‘Alaa Aalihii Wa Shahbihii Wasallam
Allaahumma Antal Abadiyyu Alqadiimu Al Awwalu Wa ‘Alaa Fadhlikal ’Azhiimi Wa Juudikal Mu’awwali Wa Haadzaa ‘Aamun Jadiidun Qad Aqbala, Nas`Alukal ’Ishmata Fiihi Minasy Syaithaani Wa Auliyaa-Ihii Wa Junuudihii
Wal ‘Auna ‘Alaa Haadzannafsil Ammaarati Bissuu`I Wal Isytighaala Bimaa Yuqarribunii Ilaika Zulfaa Yaa Dzal Jalaali Wal Ikraami Yaa Arhamar Raahimiin
Washallallaahu ‘Alaa Sayyidinaa Wa Maulaanaa Muhammadin Wa ‘Alaa Aalihii Wa Ashhaabihii Wasallam

Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji kepada Allah Pemilik Sekalian Alam Semoga rahmat Allah tercurah kepada junjungan kami dan pemimpin kami Nabi Muhammad SAW keluarga-Nya, dan para sahabat beliau.

‘Wahai Allah, Kamulah Zat yang abadi, yang terdahulu,yang permulaan. Atas AnugerahMu yang besar dan kemurahanMu yang dijadikan pegangan, inilah tahun baru telah datang. Kami mohon kepadaMu pemeliharaan selama tahun ini dari setan, para sahabat, dan pasukannya. Dan bantuan Engkau untuk melawan nafsuku ini yang selalu mengajak kepada kejahatan, serta sibukkanlah (saya) dalam melakukan amal yang dapat mendekatkan diri saya kepada Engkau sedekat-dekatnya, Wahai Zat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan’.

Shalawat dan salam, tetapkanlah pada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabat beliau.”

Kelebihan dan Dahsyatnya Doa Awal Tahun

Doa ini di baca tiga kali setelah Shalat Magrib pada awal malam satu Muharrram dan kelebihan dan hikmah doa ini di mana seseorang yang membaca doa tersebut para syaitan telah mengakui bahwa orang yang itu telah aman dari godaan syaitan pada tahun tersebut (tahun baru) hal ini disebabkan Allah telah mengutus dua orang Malaikat untuk memelihara dari fitnah dan godaan Syaitan

Referensi :
1. Kitab Kanzunnajaah Wassuruur hal. 68, karya Syeikh ‘Abdul Hamid ibn Muhammad ‘Ali Quds:
2. Kitab Majmu’ Lathif hal. 55-58
3. Kitab Tarekat , Syekh Hasanoel Bashri, hal. 17
4. Kitab Jam’ul Fawaid Wa Jauhar Qalaid,  Syekh Daud Fatani, hal 129
Read More

Doa Akhir Tahun, Evaluasi Kehidupan, Menggapai Keberkahan

Agustus 30, 2019

Tarbiyah.online – Dalam kelender Islam, bulan Zulhijjah merupakan bulan penutup  tahun dan Muharram sebagai awal tahun baru Islam yang dikenal dengan tahun hijriah. Dalam proses pergantian akhir dan awal tahun merupakan sebuah peristiwa”revolusi”. Tentu saja para ulama terdahulu dalam menyikapi fenomena ini baik dalam mengkhatam dan ibtida’ (memulai)nya pergantian tersebut tentu saja tidak luput dari sebuah pengharap dan limpahan rahmat dan kebaikan kepada Allah Swt dengan untaian doa dan amaliah dengan satu harapan semoga akhir diri dan awal tahun itu di berkahi dan di ridhai segala apa yang telah dikerjakan dan kedepan lebih baik dari sebelumnya.

Syekh Daud Al-Patani dalam kitab Jam’ul Fawaid Wa jauhar Qalaid menyebutkan bahwa para ulama terdahulu Syekh Jamaluddin Sabti Ibnu Al-Jauzi para guru beliau telah mengajari dan mewasiatkan untuk tidak melupakan membaca doa akhir tahun (29 atau 30 Zulhijjah) dan awal tahun (malam pertama Muharram).


Doa akhir tahun di baca pada akhir waktu asar tanggal 29 atau 30 Zulhijjah sebanyak tiga kali. Doa tersebut yaitu:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

الحمد لله رب العالمينِ

وَصَلىَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وِلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْ رَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ اِلَى التَّوْ بَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْءأَ تِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَاِنِّيْ اَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِيْ

وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْئَلُكَ اَللَّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّيْ وَلاَتَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَاكَرِيْمُ

وَصَلىَّ اللهُ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


Bismillaahirramaanirrahiim
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin

Washallallaahu ‘Alaa Sayyidinaa Wa Maulaanaa Muhammadin Wa ‘Alaa Aalihii Wa Shahbihii Wasallam

Allaahumma Maa ‘Amiltu Fii Haadzihis Sanati Mimmaa Nahaitanii ‘Anhu Falam Atub Minhu Walam Tardhahu Walam Tansahu Wa Halumta ‘Alayya Ba’da Qudratika ‘Alaa ‘UquubatiiWada’autanii Ilat Taubati Mnhu Ba’da Jur-Atii ‘Alaa Ma’shiyatika Fa Innii Astaghfiruka Faghfir Lii Wa Maa ‘Amiltu Fiihaa Mimmaa Tardhaahu Wa Wa’adtanii ‘Alaihits Tsawaaba Fa AsAlukallaahumma Yaa Karimu Yaa Dzal Jalaali Wal Ikraam An Tataqabbalahuu Minnii Wa Laa Taqtha’ Rajaa-Ii Minka Yaa Kariim.

Washallallaahu ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadin Wa ‘Alaa Aalihii Wa Shahbihii Wasallam

Artinya

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang.
Segala puji kepada Allah Pemilik Sekalian Alam.
Segala rahmat Allah tersampaikan kepada penghulu kami dan pemimpin kami Nabi Muhammad SAW dan keluarga-Nya, dan segala sahabat beliau.

Ya Rabbi, segala perbuatan yang saya kerjakan pada tahun ini (yang telah lalu), dari segala hal yang Kamu larang kepada saya, lalu saya tidak bertaubat, sedangkan Kamu tidak merestui (meridhai)-Nya dan Kamu tidak mengalpakan-Nya dan menyantuni atas saya sesudah kewilayahan engkau atas segala siksaan kepada saya.

Kamu  menyeru saya bertaubat darinya setelah saya kerjakan durhaka kepada Engkau. Perkenankanlah Kamu memaafkan saya  dan segala apa yang saya kerjakan di dalamnya dari perkara yang Kamu ridhai dan Kamu telah menjanjikan pahala kepada saya, maka saya memohon kepada Engkau ya Allah zat yang agung, wahai zat yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, hendaklah Kamu maqbul (terima) dari saya, janganlah Kamu memutuskan asa (harapan) saya dari rahmat Engkau wahhai Zat Yang Mulia.

Segala Selawat dan sejahtera, tetapkanlah pada penghulu kami Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabat beliau sekalian"

Kelebihan dan Hikmah Doa Akhir Tahun

Seseorang yang telah membaca doa diatas pada waktu tersebut (akhir) asar bulan Zulhijjah niscaya menyebut oleh syaitan bahwa kesusahanlah terhadapnya dan sia-sialah segala pekerjaan syaitan dalam menggoda anak Adam pada tahun ini maka di binasakan mereka dengan satu waktu juga efek dari membaca doa akhir tahun diatas.

Sumber Referensi :
Kitab Kanzunnajaah Wassuruur halaman 298, karya Syeikh ‘Abdul Hamid ibn Muhammad ‘Ali Quds
Kitab Jam’ul Fawaid Wa Jauhar Qalaid,  Syekh Daud Fatani, hal 129
Read More

Rabu, 21 Agustus 2019

Amalkan 6 Ayat Ayat Al Quran Ini, Ampuh Hancurkan Sihir

Agustus 21, 2019

Tarbiyah.online – Membentengi diri dan keluarga dari bahaya sihir harus tetap dilakukan, karena meski zaman sudah modern begini namun masih ada saja orang yang menggunakan sihir demi mendapatkan apa yang diinginkan, seperti misalnya : santet, pelet, teluh, dan lainnya. Untuk menangkal bahaya sihir, kita tidak perlu pergi ke orang pintar atau paranormal, karena banyak Ayat-ayat Al Quran yang bisa dijadikan sebagai benteng untuk menangkal dan melenyapkan pengaruh sihir.  

Kita tinggal membacanya secara rutin setiap hari dan melakukan ruqyah mandiri terhadap diri, keluarga, rumah, kantor atau apapun yang mungkin bisa terkena kejahatan sihir.  Ingin tahu, apa sajakah ayat-ayat yang bisa menjadi penghancur sihir? Agar lebih jelasnya, simak informasinya berikut ini :

1. Surat Al Fatihah
Surat pertama yang wajib dibaca setiap hari adalah Al Fatihah. Jadi sebelum membaca surat-surat Al Quran lainnya untuk membentengi diri dari gangguan jin dan juga kejahatan sihir lainnya, Anda diwajibkan mengawalinya dengan membaca surat al fatihah.

2. Surat Al Falaq, An Naas, Al Ikhlas, dan Ayat Kursiy
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan keempat ayat Al Quran ini, bukan? Keempat surat Al Quran ini sangat dianjurkan untuk dibaca setelah shalat, dzikir pagi dan sore hari serta pada waktu-waktu tertentu karena memiliki keutamaan yang luar biasa, salah satunya menangkal sihir.

3. Surat Al Baqarah ayat 102
Selain ketiga ayat yang disebutkan diatas, ternyata surat al baqarah ayat 102 juga sangat disarankan untuk dibaca sebagai benteng atau perisai terhadap kejahatan sihir.

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”.
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”

4. Surat Al A’raaf ayat 117-122
Ayat Al quran lainnya yang membantu lenyapkan pengaruh sihir, adalah Surat Al A’raf ayat 117 – 122.

“Dan Kami wahyukan kepada Musa: “Lemparkanlah tongkatmu!”. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata: “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, “(yaitu) Tuhan Musa dan Harun”.”

5. Surat Yunus 81-82
Ayat lainnya adalah Surat Yunus ayat 81-82.

“Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: “Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya” Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat kerusakan. Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya).Nabi”

6. Surat Thaha ayat 69
“Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. “Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang.”

Dengan membaca ayat-ayat Al Quran diatas, maka Anda akan terlindung dari kejahatan sihir. Bagi Anda yang sudah terkena gangguan Jin, mereka akan mengalami tanda-tanda khusus ketika dibacakan ayat ruqyah ini, diantaranya adalah : kesemutan, badan gemetar, sakit kepala yang amat sangat, sesak nafas, muntah-muntah, dan lainnya.

Sumber : KajianLagi
Read More

Minggu, 18 Agustus 2019

Ini Doa Yang Dibaca Saat Pertunangan Atau Proses Khitbah

Agustus 18, 2019

Tarbiyah.online Pernikahan merupakan salah satu anjuran dalam syariat dan tentunya prosesi ini didambakan kebanyakan orang. Pra pernikahan juga dianjurkan khitbah (tunangan).

Khitbah berasal dari bahasa arab yang berarti lamaran, tunangan atau pengikat. Khitbah juga biasa disebut sebagai ikatan tali kasih seorang laki-laki kepada wanita idaman. Ketika seorang wanita sudah dikhitbah, maka haram bagi laki-laki selain calon pengantin tersebut masuk untuk melamarnya

Diantara tata cara dan bacaan melamar :
1. Baca hamdalah
2. Baca shalawat Nabi 
3. Baca Asyhadu an laa ilaaha illa Allahu.. (dan seterusnya)

Apa saja yang disampaikan dalam khutbah ketika prosesi melamar ini, bisa kita simak pada pemaparan Imam Abu Ishak Ibrahim bin Ali bin Yusuf al-Fairuzzabadi al-Syairazi dalam Al- Muhadzdzab fi Fiqh al-Imam al-Syafi’i (Damaskus: Dar al-Qalam, 1992), juz II, hal. 437:

أَلْحَمْدُ لِلهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لآ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِى خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِى تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالْأَرْحَامِ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Doa bagi laki-laki yang akan melamar : 

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينْ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيّدِنَا محمّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِينْ. أَشْهَدُ أنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّه وَحْدَه لاَ شَرِيْكَ لَهْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ جِئْتُكُمْ رَاغِباً فِي فَتَاتِكُمْ (……) أَوْ فِي كَرِيْمَتِكُمْ …… بِنْتِ …….
Alhamdulillahi rabbil alamin. Asshalatu wassalamu ala sayyidina Muhammadin Wa ala alihi washahbihi ajmain. Asyhadu Alla Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Warasuluh. Aku datang karena cinta kepada pemudi kalian (…nama wanita…) dan wanita mulia kalian (…..nama wanita binti …..)

Sedangkan untuk perempuan atau wali membaca doa berikut ini :

Berikut doa yang biasa dibaca ketika mendapatkan lamaran atau khitbah : 

اللهم كَمَا اَنْعَمْتَ عَلَيْنَا بِقَبُوْلِ خِطْبَتِنَا، وَتَصْدِيْقِ اَقْوَالِنَا، وَتَجْهِيْزِ اَصْهَارِنَا. نَسْئَلُكَ بِجَاهِ نَبِيِّكَ الْوَسِيْمِ، سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّسُوْلِ الْعَمِيْمِ، الْمَعْصُوْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. اَنْ تَقَبَّلَ اَمْلَاكَنَا، وَتُبَلِّغَ مَرَامَنَا، وَتُثَبِّتَ اَقْدَامَنَا، وَتَنْصُرَ عَلَى اَعْدَائِنَا، وَتَسْتُرَ عُيُوْبَنَا، وَتَغْفِرَ ذُنُوْبَنَا، وَتْجَمَعَ اِخْوَاننَا حَيْثُمَا دَعَوْنَا، اِنَّكَ عَلَى مَا تَشَاءُ قَدِيْرٌ، وَبِالْاِجَابَةِ جَدِيْرٌ. اللهُمَّ يَافَاتِحَ الْبَرَكَاتِ، وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ، يَابَدِيْعَ الْاَرْضِ وَالسَّمَاوَاتِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْد لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Artinya :

Ya Allah, seperti halnya nikmat yang Engkau berikan kepada kami dengan menerima khitbah ini serta membenarkan ucapan kesanggupan kami dan mertua yang engkau siapkan untuk kami. Kami memohon dengan keagungan NabiMu yang agung Muhammad SAW. Untuk menerima harta kami, menetapkan langkah usaha kami, dan menghindarkan dari musuh-musuh kami, menutupi aib kekurangan kami, memaafkan dosa-dosa kami, mengumpulkan saudara-saudara kami dimanapun kami seru. Karena engkaulah yang maha menghendaki segalanya. Ya Allah dzat pembuka keberkahan, dzat pemenuh kebutuhan, dzat yang menciptakan langit dan bumi.

Dikutip dari beberapa sumber.
Oleh: Teungku Helmi Abu Bakar el-lamkawi, MA, Dosen di IAIA Al Aziziyah sekaligus Dewan Pengajar di Dayah MUDI Mesra, Samalanga

Read More

Sabtu, 10 Agustus 2019

Ini Doa dan Wirid Yang Dibaca Selama Bulan Dzulhijjah

Agustus 10, 2019

Tarbiyah.onlineBulan Zulhijjah merupakan salah satu yang mempuyai banyak kelebihan dan fadhilah. Namun teristimewa dalam satu hinnga sepuluh Zulhijjah sebagai yang mempunyai banyak kelebihnnya.

Satu Zulhijjah hingga 10 Zulhjjah merupakan hari-hari yang baik untuk meperbanyak amalan. Pada hari-hari ini juga di sunatkan untuk berpuasa. Selain itu juga di anjurkan memperbanyak zikir dan doa. Diantara zikir dan doa yang dapat di amalkan selama sepuluh hari di awal bulan Zulhijjah adalah :

Doa di bawah ini di baca setiap hari selama sepuluh hari zulhijjah:

لا إله إلا الله عدد الليالي والدُّهور. لا إله إلا الله عدد الأيام والشهور. لا إله إلا الله عدد أمواج البحور. لا إله إلا الله عدد أضعاف الأجور. لا إله إلا الله عدد القطر والمطر. لا إله إلا الله عدد أوراق الشجرِ. لا إله إلا الله عدد الشّعر والوَبَر. لا إله إلا الله عدد الرمل والحجر. لا إله إلا الله عدد الزَّهر والثمر. لا إله إلا الله عدد أنفاس البشر. لا إله إلا الله عدد لمح العيون. لا إله إلا الله عدد ما كان وما يكون. لا إله إلا الله تعالى عما يشركون. لا إله إلا الله خير مما يجمعون لا إله إلا الله في الليل إذا عسعس. لا إله إلا الله في الصبح إذا تنفَّس. لا إله إلا الله عدد الرِّياح في البرارِي والصخور. لا إله إلا الله من يومنا هذا إلى يوم يُنفخُ في الصور. لا إله إلا الله عدد خلقه أجمعين. لا إله إلا الله من يومنا هذا إلى يوم الدين 
Imam ath-Thabari meriwayatkan, siapa yang membaca doa di bawah ini sepuluh kali setiap hari hingga 10 Zulhijjah akan di ampunkan dosanya yang terdahulu dan yang kedepan.
لا إله إلا الله عدد الدهور، لا إله إلا الله عدد أمواج البحور، لا إله إلا الله عدد النبات والشجر، لا إله إلا الله عدد القطر والمطر، لا إله إلا الله عدد لمح العيون، لا إله إلا الله خيرٌ مما يجمعون، لا إله إلا الله من يومنا هذا إلى يوم يُنفخُ في الصور
Pengarang kitab Kanzun Najah, Syeikh Abdul Hamid mengatakan bahwa yang lebih baik kedua doa tersebut di baca 10 kali setiap hari, namun bila ingin membacanya salah satu saja maka yang kedua lebih utama.
Beliau melanjutkan salah satu doa yang baik di amalkan di 10 hari Zulhijjah doa yang beliau kutip dari tulisan seorang ulama shalih yang di riwayatkan dari Syeikh Khattab al-Makki al-Maliky, beliau menjelaskan di tuntutkan untuk mengulang ulang doa ini semampunya tanpa ada jumlah yang tertentu, doa ini berfaedah untuk memudahkan kelancaran dalam membayar utang.
(اللهم) فرَجَكَ القريبَ (اللهم) ستركَ الحصينَ (اللهم) معرُوفَك القديمَ (اللهم) عوائدَك الحسنةَ (اللهم) عطاك الحسنَ الجميلَ، يا قديم الإحسان إحسانك القديمَ، يا دائم المعرُوفِ معروفك الدائمَ
Imam al-Allamah Syarif Maul `ainan dalam kitab Na`atil badayat, menyebutkan salah satu wirid yang berfaedah selama 10 hari Zulhijjah adalah doa yang di ajarkan oleh Rasulullah kepada shahabat-shahabat khusus yaitu :
حسبِيَ الله وكفى، سمع الله لمن دعا، ليس وراءه منتهى، من توكّل على الله كُفِي، ومن اعتصم بالله نجا

Oleh Teungku Helmi Abu Bakar El-Langkawi,  Pengajar di Dayah MUDI Mesra Samalanga.
Referensi:Kanz Najah was surur fi ad`iyah allati tasyrah shudur, karangan Syeikh Abdul Hamid Qudus. (FB Abu MUDI)
Read More

Sabtu, 03 Agustus 2019

Doa untuk Orang Naik Haji dan Orang yang Ditinggalkan

Agustus 03, 2019

Tabiyah.onlineIslam menganjurkan umatnya di samping bekerja semaksimal mungkin juga di iringi dengan doa. Kedudukan doa itu merupakan senjata orang mukmin.

Termasuk dianjurkan untuk mendoakan jamaah haji agar mendapatkan haji yang maqbul dan mabrur. Hal sama juga kepada Kita sebagai pengantar haji untuk mendoakan jamaa haji. Telah disebutkan Imam Ghazali dalam karyanya Ihya Ulumuddin bahwa ketika akan berpisah setelah mengantarkan para jamaah haji atau umrah , kita disunahkan untuk mendoakan mereka dengan doa berikut:

  فِيْ حِفْظِ اللهِ وَكَنفِهِ وَزَوَّدَكَ اللَهَ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَوَجَّهَكَ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا كُنْتَ

Fi hifdzillahi wa kanafihi wa zawwadakallahut taqwa wa ghafara dzanbaka wa wajjahaka lil khairi ainama kunta,

Artinya: Semoga engkau selalu dalam penjagaan Allah dan perlindungannya, semoga Allah memberikan bekal ketakwaan kepadamu dan mengampuni dosamu, dan semoga Allah memberikan kebaikan dimanapun kamu berada.

Anjuran berdoa tersebut telah disebhtkan dalam hadis hasan yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Hakim dan Ibnu Hibban. Atau bisa juga dengan doa riwayat Ahmad berikut ini

أستودع الله دينك وأمانتك وخواتيم عملك

 Astaudi’ullaha dinaka wa amanataka wa khawatima ‘amalika

Artinya: Aku menitipkan agamamu, amanahmu dan perbuatanmu yang terakhir kepada Allah.

Doa Orang Naik Haji kepada yang ditinggalkan

أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ

Astawdi’ukallaha alladzi laa tadhi’u wa daa-i’uhu (Aku menitipkan kalian pada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipannya).”

Doa tersebut merujuk kepada hadis Ibnu Majah no. 2825 dan Ahmad 2: 358

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ وَدَّعَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ 

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi meninggalkanku dan beliau mengucapkan, “Astawdi’ukallaha alladzi laa tadhi’u wa daa-i’uhu (Aku menitipkan kalian pada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipannya)” (HR. Ibnu Majah no. 2825 dan Ahmad 2: 358).

Mari kita terus perbanyak doa untuk diri sendiri, keluarga juga kaum muslimin dan semuanya semoga mendapatkan ampunan, keselamatan, tercapai hajat, selamat iman dan lainnya.

Oleh: Teungku Helmi Abu Bakar El-Langkawi, MA, Pengajar di Dayah Mudi Mesra Samalanga (dikutip dari berbagai sumber)
Read More

Rabu, 24 April 2019

SYA'BAN WAKTU TERBAIK UNTUK MEMPERBANYAK SHALAWAT

April 24, 2019

Tarbiyah.online - Pernah dengar kalau Sya'ban sering disebut sebagai bulannya Nabi SAW? Ya, dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan, Rajab adalah bulan Allah, Rajab adalah Muhammad, dan Ramadhan adalah bulannya Ummat Muhammad.

Jika Anda percaya dengan hadits dan keutamaan bulan Sya'ban, tentu Anda akan menjadikan shalawat keatas baginda nabi sebagai amalan utama yang mengisi dan menghiasi sebulan penuh ini.

Salah satu hadist tentang kelebihan shalawat yang di sebutkan  dari Ubayy bin Ka’ab Ra ia berkata: Aku berkata: “Wahai Rasulullah, sungguh saya memperbanyak bershalawat atas engkau. Lantas berapa dari shalawatku itu yang saya jadikan untuk engkau?” Rasulullahshallallahu alaihi wasallam menjawab, “Terserah kamu” aku berkata: “Seperempat?”

Beliau bersabda: “Terserah kamu, bila kamu menambahnya maka itu lebih baik”  aku berkata: “Separuh?” Beliau bersabda: ““Terserah kamu, bila kamu menambahnya maka itu lebih baik”aku berkata: “Saya menjadikan seluruh shalawat saya untuk engkau” Beliau bersabda:“…Jika begitu maka kamu dicukupi keinginanmu dan diampuni dosamu.” (HR Turmudzi)

Dalam hal ini, Imam Nawawi rahimahullah berkata: Maksud ungkapan (sungguh saya memperbanyak bershalawat atas engkau. Lantas berapa dari shalawatku itu yang saya jadikan untuk engkau?) adalah: “Saya memperbanyak berdo’a maka berapa banyak saya harus bershalawat  atas engkau dalam do’a saya?”

Sementara itu Abu Laits As Samarkand rahimahullah berkata: Andai dalam bershalawat atas Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak ada pahala sama sekali kecuali mengharapkan Syafa’at maka wajib bagi orang berakal untuk tidak melupakannya.

[Apalagi dalam bershalawat ada ampunan dosa – dosa, ada shalawat dari Allah],  Abu Laits melanjutkan: [Jika ingin mengetahui bahwa bershalawat atas Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah ibadah yang paling utama maka renungkanlah firman Allah,:

 “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS al Ahzab:56.)

Seluruh ibadah telah Allah perintahkan kepada para hambaNya. Sementara shalawat atas Nabi shallallahu alaihi wasallam maka sungguh diriNya telah bershalawat dan kemudian Memerintahkan orang beriman agar mereka bershalawat atasnya. Ini menetapkan bahwa Shalawat atas Nabishallallahu alaihi wasallam adalah ibadah yang paling utama.

Imam Nawawi berkata: [Jika seseorang bershalawat kepada Nabishallallahu alaihi wasallam maka hendaknya menggabungkannya dengan ucapan salam (Taslim) dan tidak hanya menyebutkan salah satunya].

Imam al Ghazali menceritakan: [Pernah aku menulis sebuah hadits dan sekaligus bershalawat atas Nabi shallallahu alaihi wasallam, tetapi tidak mengucapkan salam. Maka aku bermimpi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan Beliau bersabda kepadaku, “Kenapa tidak kamu sempurnakan bershalawat atasku dalam kitabmu?” maka mulai setelah itu tidak kutulis shalawat kecuali menyertakan salam]

Imam Nawawi berkata: "[Disunnahkan bagi pembaca hadits atau lainnya yang semakna, jika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam disebut agar mengeraskan suara bacaan shalawat dan salam atas Beliau  dan jangan sampai mengeraskan dengan suara yang terlalu keras sehingga terkesan jelek. Di antara tokoh yang menyatakan dan menganjurkan mengeraskan suara ini adalah al Imam al A’zham al Hafizh Abu Bakar al Khathib al Baghdadi serta juga para tokoh ulama yang lain]”.

Abu Bayan al Ashfihani berkata: [Aku bermimpi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan bertanya kepada Beliau: “Kenapa engkau tidak memberikan manfaat kepada anak pamanmu As Syafi’i dengan sesuatu atau mengistimewakannya dengan sesuatu?” Beliau bersabda:

“Ia, aku memohon kepada Tuhanku agar tidak menghisabnya” aku bertanya: “Sebab apa?” Beliau bersbda: “Sebab ia telah bershalawat kepadaku dengan shalawat yang belum pernah aku mendapat shalawat seperti itu” aku bertanya: “Apakah itu?” Beliau bersabda: “Ia (Syafii) mengucapkan: “Ya Allah berikanlah shalawat kepada Muhammad selama orang – orang yang ingat menyebutnya dan selama orang – orang yang lupa lalai dari menyebutnya”]

Ibnu Abdul Hakam berkata: Dalam mimpi aku melihat Syafi’i dan bertanya: “Apakah yang dilakukan Allah kepadamu?” ia menjawab: “Dia Memberiku nikmat dan Mengampunikun dan dan aku diarak di surga layaknya pengantin diarak serta ditaburkan atasku seperti halnya ditaburkan atas pengantin” aku (Ibnu Abdil Hakam) bertanya: “Dengan apakah kamu menggapai derajat ini?” ia menjawab:

“Sebab ucapanku dalam kitab Ar Risalah;“Dan semoga Allah bershalawat atas Muhammad sesuai bilangan orang pengingatan orang – orang yang ingat dan sesuai bilangan kelalaian orang – orang yang lupa mengingatnya”

Beranjak dari itu mari kita perbanyak bershalawat di bulan Syakban yang hanya tinggal beberapa hari lagi. Semoga keberkahan dan keridhaan Allah SWT menghampiri kita. Semoga.

Teungku Helmi Abu Bakar, M.Ag, Dewan Guru Senior Dayah MUDI Mesra.
Read More

Baca Wirid dan Do'a Ini Saat Hamil, Terhindar dari Keguguran, Pahala Besar Menanti

April 24, 2019

Tarbiyah.online - Menantikan buah hati merupakan sebuah anugerah terbesar untuk kita terlebih sang calon ayah dan ibu. Kehamilan bagi seorang Muslimah adalah salah satu anugerah terindah dan tersuci dalam hidupnya. Seorang ibu hamil akan mendapatkan banyak keberkahan selama masa kehamilannya.

Para malaikat juga akan menuliskan 1.000 perbuatan baik dan menghapus 1.000 perbuatan buruk si ibu dari catatannya. Sungguh nikmat dan karunia yang luar biasa.

Dan begitu pula selama masa kehamilan, tidak sedikit pasangan suami-istri yang gusar akan keselamatan kandungannya. Demi kelancaran dan keamanan selama proses kehamilan hingga melahirkan anak yang sehat dan taat kepada Allah. Ada beberapa ayat dalam Alquran yang direkomendasikan untuk dibacakan oleh si ibu maupun sang ayah untuk calon bayinya

Kehamilan merupakan sebuah prosesi alamiah yang lazimnya sangat didambakan pasangan suami-istri. Kehamilan merupakan fase yang harus dilalui untuk menghadirkan anak di dalam keluarga. Tentunya, tujuan utama dari semuanya itu ialah untuk melahirkan generasi penerus yang saleh dan salehah, berbakti kepada kedua orang tua, dan memiliki daya guna bagi agama dan orang-orang di sekitarnya.

Untuk mencapai tujuan mulia tersebut, karya Lajnah Ta’lif Pustaka Gerbang Lama, Pondok Pesantren Lirboyo, dalam buku Menembus Gerbang Langit; Kumpulan Doa Salafus Shalih, 2010 (Kediri: Pustaka Gerbang Lama), hal. 118 telah merangkumkan untuk kita beberapa wiridan dan doa seputar kehamilan.

Bagi ibu yang sedang hamil, ia dianjurkan untuk banyak membaca:

وَاللهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ تَارَةً أُخْرَى
“Wallâhu ahrajakum mim buthûni ummahâtikum târatan ukhra.”

“Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu-ibu kalian pada kesempatan yang lain (persalinan).”

Sedangkan bagi ayah, dianjurkan untuk:

1. Membaca Surat Al-Fatihah sebanyak 7 kali setiap ba’da shalat shubuh dan ditiupkan pada perut ibu hamil.

2. Membaca surat Al-Hasyr (Alam Nasyrah) sebanyak 7 kali setiap ba’da shalat maghrib dan ditiupkan pada perut ibu hamil.

3. Memperbanyak membaca berdoa di bawah ini:

اللهم احْفَظْ وَلَدِي مَادَامَ فِى بَطْنِ زَوْجَتِي وَاشْفِهِ أَنْتَ الشَّافِى لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَآؤُكَ شِفَآءً لآيُغَادِرُ سَقَمًا اللهم صَوِّرْهُ فِي بَطْنِ زَوْحَتِي صُوْرَةً حَسَنَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ اللهم أَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِ زَوْجَتِي وَقْتَ وِلَادَتِهَا سَهْلًا وَتَسْلِيْمًا اللهم اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلًا وَعَاقِلًا حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلًا اللهم طَوِّلْ عُمُرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ وَأَحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْحَدِيْثِ وَالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ بِبَرَكَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

“Allahummahfadz waladî mâ dâma fî bathni zaujatî wasyfihi anta asy-syâfi lâ syifâ`an illâ syifâuka syifâ`an lâ yughâdiru saqaman. Allahumma shawwirhu fî bathni zaujatî shûratan hasanatan watsabbit qolbahu îmânan bika wa bi-Rasûlika. Allahumma akhrijhu mim bathni zaujatî waqta wilâdatihâ sahlan wa taslîman. Allahumma ij’alhu shahîhan kâmilan wa ‘âqilan hâdziqan ‘âmilan. Allahumma thowwil ‘umrohu wa shahhih jasadahu wa hassin khuluqohu wa afshah lisânahu wa ahsin shautahu liqirooatil hadîtsi wal qur`ânil ‘adzîm bibarokati Muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam. Walhamdulillâhi Robbil ‘âlamîn.”

“Ya Allah, jagalah anakku selama ia berada dalam perut istriku, sehatkan ia, sesungguhnya Engkau Yang Maha Menyehatkan, tak ada kesehatan kecuali kesehatan dari-Mu, kesehatan yang tak terganggu penyakit. Ya Allah, bentuk ia yang ada di perut istriku dalam rupa yang baik, tetapkan dalam hatinya keimanan pada-Mu pada Rasul-Mu. Ya Allah, keluarkan dia dari perut istriku pada saat kelahirannya secara mudah dan selamat. Ya Allah, jadikan ia utuh, sempurna, berakal, cerdas, banyak beramal. Ya Allah, panjangkan umurnya, sehatkan jasadnya, baguskan rupanya, dan fasihkan lisannya untuk membaca hadits dan Al-Qur’an Yang Agung, dengan berkah Nabi Muhammad SAW. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam.”

Doa Terlindung dari Keguguran 

Agar terlindung dari bahaya keguguran atau kelahiran prematur, ibu hamil dianjurkan untuk membaca surat An-Nahl ayat 127 dan 128 serta surat Yusuf ayat 64 dan Surat Ar-Rad ayat 8. Selain itu, ketika menjelang subuh, sang suami juga dianjurkan untuk melafalkan salah satu Asmaul Husna, Al-Mubdi yang berarti Maha Memulai, sembari mengelus perut si istri yang sedang hamil.

Teungku Helmi Abu Bakar, M.Ag, Dewan Guru Senior Dayah MUDI Mesra, Samalanga.
Sumber: Nu.online dan lainnya.
Read More