Tarbiyah Online | Setiap era ada tantangannya, sudah jadi tugas ulama untuk menjelaskan Ilmu agama sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk ilmu kalam. Nah Era modern di dunia islam itu unik, karena ditandai dengan dimulainya revolusi industri, masuknya penjajah dan runtuhnya ottoman, ini membuat banyak perubahan drastis dalam dunia islam, termasuk diantaranya dalam dunia pendidikan dan pemikiran, dimana keduanya itu berkaitan langsung dengan ilmu kalam. Bisa dikatakan kita menghadapi perubahan itu diposisi lemah
Dan sikap inferior itu mempengaruhi cara sebagian kita dalam menanggapi perubahan itu, sehingga melahirkan empat arus utama dalam dunia islam. Kelompok pertama yang ekstrim menolak modernisme mereka adalah kelompok puritan. Yang kedua yang total menerima modernisme, mereka mempersoalkan kebenaran islam. Yang ketiga yang mencoba menyaring dan memilih mana yang baik, tapi tidak dengan ilmu yang dalam, jadi terkesan maksa. Yang keempat, mereka mencoba memilih mana yang baik dan buruk, tapi dengan ilmu yang dalam.
Tiga kelompok pertama sebagian telah menjadi kelompok yang menjadi masalah baru bagi aqidah umat islam, khususnya mazhab ahlusunnah sebagai sawadul adham. Adapun yang terakhir mereka adalah yang mencoba melaksanakan fardhu kifayah menjawab tantangan itu dengan ilmiyah. Ada beberapa periode dari para ulama yang mengambil tanggungjawab itu
Diantara nama besar yang muncul diperiode pertama era peralihan adalah syeikh Mustafa Sabry, Syeikh Zahid Kausary, Syeikh Sami ali Nasyar, syeikh Asyraf Ali Tahanawi, dst. Diperiode kedua pasca imperialisme kita mengenal nama besar seperti syeikh Said Ramadhan Albuty, syeikh Abdul Karim Muddaris, Abdul Fadhil Qushy, syeikh Ahmad Thayyib, dll.
Dan di era ketiga, era sekarang ada beberapa nama ulama yang menjadi bintang seperti syeikh Said Foudah, syeikh Anas Syarfawy, syeikh Salih Gharsy, syeikh Jamal Faruq, syeikh Maulud Sariry, dll. Semua nama diatas sangat produktif dalam mengajar ataupun menulis.
Jika periode pertama ditandai dengan aktifnya mutakalimin menulis di jaridah dan majalah. Diperiode kedua kemunculan para mutakalimin mengisi ruang tv. Dan untuk periode ketiga, ditandai dengan munculnya dunia virtual melalui internet, dan syeikh Said Foudah menjadi salah satu fenomena didunia virtual, karena beliau termasuk mutakalim yang paling awal aktif dilahan yang sempat kurang tergarap ini, baik melalui website, youtube, atau FB. Asbab beliau banyak generasi kita ini jadi melek dengan ilmu kalam, karena keberanian beliau mengeluarkan hujjah mutakalimin dan membawa nama asyairah di dunia maya
Apa yang beliau lakukan jelas melawan tren pada masanya. Karena tren saat itu adalah adanya beberapa kelompok yang aktif "berdakwah" di sosmed, yang mengiring opini atas nama persatuan, dimana saat seorang mengakui diri sebagai asyairah dianggap memecah belah didalam sosmed, tapi beliau melawan tren itu. Ini mirip dengan apa yang dilakukan syeikh Said Ramadhan Albuty di tv di era sebelumnya. Dimana keadaan politik saat itu sangat sulit bagi orang menjelaskan ke-asyairahan-nya, dan syeikh albuty pada masanya melawan arus itu
Dan belakangan kita tau dari pengakuan syeikh Said Foudah, bahwa saat menonton Syeikh Al Buty membawa nama mutakalimin saat itu telah menginspirasi beliau untuk lebih mendalami ilmu kalam. Dan beliau dengan keberanian yang sama melakukan hal yang sama hari ini, bedanya beliau melakukannya diera medsos, dan apa yang beliau lakukan memancing ulama Asyairah lain untuk melakukan hal sama dan aktif disosmed, alhamdulillah hari ini tidak sulit lagi melihat ulama ilmi kalam Asyairah membagi ilmunya dalam sosmed. Lumayan bisa mewarnai sosmed
Tapi tentu fenomena Syeikh Said Foudah ini tidak hanya di sosmed, beliau juga sangat aktif di lapangan, dan beliau juga sangat produktif dalam menulis dan mengajar didunia nyata. Ada lebih 100 buku telah beliau tulis, dan hampir semua tantangan utama dalam ilmu kalam di era ini beliau jawab dalam karangannya, ditambah penguasaan beliau terhadap ilmu sains(beliau lulusan teknik elektro) dan filsafat kontemporer, ini sangat membantu dalam memahami berbagai aliran pemikiran hari ini.
Diantara bukunya yang sangat keren itu ruhul ushul, buku ringkas dalam ushul fikih, tapi beliau menulisnya dengan memasukan beberapa permasalahan kontemporer, tanpa keluar dari qawaid mutaqadimin. Ada juga adillah aqliyah ala wujudillah, menurutku ini salah satu buku terbaik dalam melihat bagaimana seorang mutakalimin melihat dalil para filsuf tentang ketuhanan, dan dalam kitab ini juga terlihat betapa luas bacaan beliau terhadap filsafat baik modern ataupun klasik.
Dan ada banyak karangan beliau lain yang sangat bagus, baik untuk tahqiq masalah klasik atau menjawab tantangan modern. Apa yang beliau lakukan sangat mirip dengan apa yang dilakukan imam razy pada masanya, karena hampir tidak ada aliran pemikiran beliau hadapi dengan hujjah yang kuat. Inilah yang membuat beliau sering disebut sebagai imam Razi abad ini, sangking terkaitnya beliau dengan Imam Arrazy, sampai tempat mengajarnya pun disebut "kursi Arrazy"
Dan aku rasa banyak orang yang menyetujuinya karena kemiripan tersebut, terutama melihat cara beliau menalar sebuah mazhab, "Arrazy banget!! Dan kealiman beliau bi syahadatil kibar, diantaranya adalah Syeikh Ibrahim Khalifah, salah satu ulama fenomenal dari Al Azhar, Syeikhul masyaikh ulama mesir, kebanyakan ulama besar mesir yang kita kenal hari ini murid beliau, dan orang sekelas beliau memuji habis-habisan Syeikh said foudah, ini luar biasa.
Dan kabar gembiranya, Arrazy abad ini akan segera ke Indonesia, khususnya ke Aceh, beliau akan di aceh selama beberapa hari, dan beliau dibeberapa titik seperti Bireun, Aceh utara, banda aceh, dan lamno. Sungguh ini kesempatan langka, siapapun yang ingin mengambil manfaat dari Arrazy abad Ini silahkan hadir, beliau itu ga kaleng-kaleng, salah satu bintang ilmu kalam dunia. Semoga kita bisa Istifadah beliau.
Ustadz Teungku Fauzan